RANGKAIAN
PENANGKAL PETIR
Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam, Meskipun tidak pernah
terjadi manusia mampu melawan alam. Tapi paling tidak manusia selalu berusaha
melindungi diri dari potensi bahaya dari alam. Salah satunya adalah bahaya
sambaran petir. Ada beberapa metode untuk melindungi diri dan lingkungan dari
sambaran petir. Metode yang paling sederhana tapi sangat efektif adalah metode
Sangkar Faraday. Yaitu dengan melindungi area yang hendak diamankan dengan
melingkupinya memakai konduktor yang dihubungkan dengan pembumian.
BATANG PENANGKAL PETIR :
Batang
penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing
karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung
logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik
dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian
puncak suatu bangunan.
KABEL KONDUKTOR :
Kabel
konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor
sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan
listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang
pada dinding di bagian luar bangunan. Standart kabel yang di gunakan adalah
minimal 50 mm” ( SNI ), sedangkan untuk memilih kabel di bawah 50 mm” tidak
disarankan meskipun pada kenyataanya masih banyak yang menggunakan kabel
dibawah 50mm” sebagai kabel konduktor.
TEMPAT PEMBUMIAN :
Tempat
pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor
ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian
terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang
sekitar 1,8 - 3 m .
ISTILAH PENANGKAL PETIR
istilah Anti Petir dan Penangkal Petir mungkin itu adalah istilah yang sudah
salah kaprah dalam bahasa kita, kesan yang ditimbulkan dua istilah ini adalah
aman 100 % terhadap petir, akan tetapi kejadiannya tidak demikian. Dalam
penanganan bahaya petir memang ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi,
bilamana kita ingin solusi/penyelesaian total akan bahaya petir kita harus
melihat faktor lain. Sambaran Tidak Langsung pada bangunan yakni petir
menyambar diluar areal perlindungan dari penangkala petir yang terpasang ,
kemudian arus petir ini merambat melalui instalasi listrik , kabel data atau
apa saja mengarah ke bangunan.
Akhirnya arus petir ini merusak unit peralatan listrik kita. Masalah ini
semakin runyam disaat ini karena peralatan elektronik menggunakan tegangan
kerja kecil , DC , dan sensitiv. Maka pada dasarnya pengaman sambaran petir
langsung bukan membuat posisi kita aman 100 % terhadap petir, akan tetapi
membuat posisi bangunan kita terhindar dari kerusakan fatal akibat sambaran
Langsung, serta mengurangi efek kerusakan pada peralatan elektronik bila ada
petir yang menyambar bangunan kita. Mungkin Penyalur Arus Petir tepatnya.
Saat
muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan
listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera
merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir.
Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik
menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung
penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif.
Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan
mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran
petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam
bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat
elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga
dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
Untuk
mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam
bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).