Antena Parabola Digital FTA adalah sebuah perangkat penerima siaran TV dan Radio yang di pancar kan melalui satelit secara Free To Air, dengan perangkat ini penerimaan sinyal Televisi tidak terpengaruh lagi dengan lingkungan sekitarnya seperti pohon, gunung dan lain sebagainya.
Kelebihan lainnya yang dapat kita nikmati dengan salah satu perangkat digital ini adalah kualitas gambar dan suara yang dihasilkannya, bagaimana pun bagusnya gambar dan suara yang di hasilkan oleh antena analog ( antena UHF dan VHF ) tetap tidak bisa membandingi kualitas gambar dan suara Antena Parabola Digital. Bahkan saat ini sudah ada perangkat Antena Parabola Digital yang mampu menerima siaran HDTV ( high-definition television )
Umum nya Antena Parabola Digital FTA terdiri dari 4 bagian utama yaitu :
1. SOLID DISH Parabola
2. LNB ( Low Noise Block converter ).
3. DiSCq ( Digital Satellite Equipment Control ).
4. Receiver DVB ( Digital Video Broadcasting ) FTA ( Free To Air ).
Karena ke empat bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling berkaitan, maka bila salah satu diantaranya mengalami kerusakan maka proses penerimaan sinyal akan mengalami gangguan atau bahkan tidak dapat menerima sinyal sama sekali.
Berikut ini pengalaman penulis dalam mengatasi " Tidak ada sinyal " pada antena parabola digital FTA dan juga cara memperbaikinya :
Semua saluran yang ada pada daftar siaran Televisi dan Radio kehilangan sinyal, baik intensitas atau pun kualitas. Pada layar Televisi tampil pesan " tidak ada sinyal " dan bila tombol Info pada remote control ditekan, muncul tampilan seperti pada gambar 01, di sini terlihat jelas persentase Intensitas dan Kualitas sinyal terbaca dengan angka 0 Persen.
Sebelum memeriksa perangkat luar, cek terlebih dahulu koneksi kabel dengan Receiver FTA dan pastikan sudah terpasang dengan benar.
Jika oke dan tidak ada kesalahan, pemeriksaan dilanjutkan ke perangkat luar dan tentu saja antena harus di jungkir balik ( Gambar 02 - Kiri ) untuk memudahkan pemeriksaan.
Agar posisi antena tidak berubah pada saat di jungkir balik, sebaiknya mur penyangga bagian atas saja yang dilepas, letak mur tersebut ada pada ujung atas baut penyangga Solid Dish seperti yang ditunjuk panah merah pada gambar 02 - kanan dalam lingkaran putih.
Sebagai langkah awal, terlebih dahulu periksa kondisi kabel yang menghubungkan DiSCq dengan Receiver. Lepaskan kedua ujung kabel yang terpasang pada DiSCq dan Receiver. Periksa kabel secara teliti jengkal demi jengkal dan pastikan tidak ada bagian yang ter lewatkan. Bila ditemukan ada bagian yang terluka, kemungkinan besar kabel tersebut sudah keropos dan putus salah satu / kedua jalur nya akibat air hujan yang masuk ke dalamnya melalui bagian yang terluka tersebut. Untuk memastikan nya, lakukan pengetesan kabel dengan menggunakan Multi-meter dalam posisi Ohm meter X1. Bila hasil pengetesan membuktikan ter putusnya salah satu / kedua jalur kabel, sebaiknya diganti dengan yang baru ( mencari dan menyambung jalur kabel yang putus sangat tidak disarankan, ke depannya tindakan seperti ini dapat berakibat buruk pada receiver ).
Sampai di sini belum berhasil meningkatkan Intensitas sinyal ? lanjutkan pemeriksaan kebagian berikutnya ! Pasang kembali salah satu ujung kabel pada Receiver, sedangkan ujung kabel yang lainnya pasang langsung ke bagian Output pada salah satu LNB dan tanpa melalui DiSCq. kalau dengan cara ini persentase Intensitas bisa bergerak naik dan menunjukkan angka tertentu, maka ada kemungkinan DiSCq sudah dalam kondisi rusak.
Agar lebih meyakinkan, pindahkan kabel ke Output LNB yang satunya lagi. Apabila hasilnya tetap sama, maka sudah positif DiSCq mengalami kerusakan.
Umumnya faktor yang menjadi penyebab kerusakan dari sebuah DiSCq adalah merembes nya air hujan ke dalam kabinet nya, sehingga terjadi hubungan pendek antar komponen elektronik yang ada dalam kabinet tersebut. Adapun faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah terjadinya hubungan pendek antara kedua jalur kabel yang menjadi penghubung LNB dengan DiSCq, dan kejadian tersebut terjadi pada saat DiSCq terhubung dengan Receiver yang sedang aktif.
Setelah semua tahap pemeriksaan di atas sudah dilakukan, tapi belum berhasil juga mengatasi permasalahan. Jangan putus asa, masih ada satu tahap pemeriksaan lagi yang bisa dilakukan.
Pada tahap pemeriksaan sebelumnya tersisa satu bagian lagi yang belum di periksa kondisi nya, yaitu LNB. Karena ini bagian terakhir yang belum diperiksa, tentu saja kecurigaan kita akan tertuju pada bagian tersebut. Masuk akal memang, tapi berdasarkan pengalaman kami di lapangan, hal tersebut tidaklah selalu terbukti kebenarannya. Terkadang LNB sudah diganti dengan yang baru, ternyata intensitas sinyal tetap saja belum bisa menujukan perubahan ( tetap 0 Persen ). Setelah di lakukan pemeriksaan secara lebih teliti, ternyata bagian yang mengalami kerusakan adalah Receiver. Maka dari itu sebelum mengambil keputusan untuk membeli satu set LNB yang baru, ada baiknya di periksa terlebih dahulu bagian Receiver tersebut. Dalam hal ini pengujian dilakukan untuk mengetahui kemampuan Receiver memberikan tegangan kepada LNB.
Caranya ? Tidak terlalu sulit, ikuti saja langka demi langkah berikut ini :
§ Pertama, pastikan Receiver dalam keadaan Off.
§ Siapkan sepotong kabel yang sama jenisnya
dengan kabel penghubung Receiver dengan DiSCq, usahakan ukurannya jangan
terlalu panjang ( kira-kira satu jengkal saja ).
§ Lepaskan ujung kabel yang terpasang pada
Receiver, sedangkan ujung kabel yang terpasang pada LNB jangan dilepas.
§ Pasang salah satu ujung potongan kabel yang
sudah kita siapkan pada Receiver, sementara ujung yang lainnya di sambungan kan
ke ujung kabel yang sudah kita lepaskan tadi, pastikan jalur Positif yang
berupa kawat tunggal salah satu ujung kabel tersambung dengan jalur positif
pada ujung kabel yang lainnya. Demikian juga dengan jalur Negatif yang berupa
kawat serabut, jangan sampai terbalik pemasangan nya. serta usahakan sambungan
tersebut tidak mengalami hubungan singkat selama proses pengujian berlangsung.
§ Siapkan sebuah Multi-Tester dengan posisi DCV
- 50.
§ Tempel kan kabel Positif Multi-Tester pada
jalur Positif sambungan kabel yang telah kita buat tadi, demikian pula dengan
kabel Negatif Multi-Tester ditempel kan juga pada jalur Negatif sambungan kabel
tersebut.
§ Hidupkan Receiver, pilih salah satu saluran
Televisi yang menggunakan polaritas Horizontal pada daftar siaran
Televisi ( misalnya RCTI ) dan amati pergerakan jarum Multi-Tester. Dalam
kondisi normal seharusnya jarum Multi-Tester bergerak dan berhenti pada skala
18 Volt. Namun bila pergerakan jarum berhenti di bawah skala 18 Volt ( 10 Volt
misalnya ) atau bahkan tidak bergerak sama sekali, hampir dapat dipastikan
Receiver sudah tidak mampu lagi menyalurkan tegangan kepada LNB dan sudah tiba
saatnya untuk diganti. Supaya hasil pengujian tidak meragukan, Matikan Receiver
kemudian lepaskan sambungan kabel yang terhubung dengan LNB, sedangkan kedua kabel
Multi-Tester jangan dilepaskan. Hidupkan kembali Receiver, kalau ternyata jarum
Multi-Tester kembali menunjuk skala 18 Volt, sudah tidak meragukan lagi kalau
Receiver memang sudah tidak dapat digunakan lagi.
§ Kalau pada saat kabel dari LNB belum
dilepaskan dari sambungan jarum Multi-Tester berhenti pada skala 18 Volt, ini
berarti kondisi Receiver masih dalam keadaan normal dan kecurigaan kita pada
LNB terbukti kebenarannya.
Catatan :
1.
Untuk
pengujian yang menggunakan saluran Televisi dengan polaritas Vertikal (
Indosiar misalnya ) kondisi normal ditandai dengan berhentinya pergerakan jarum
Multi-Tester pada skala 13 Volt.
2.
Sekali
lagi, pada saat proses pengujian berlangsung jangan sampai sambungan
kabel mengalami hubungan pendek. Sebab bila hal yang demikian terjadi secara
berulang-ulang, kondisi Receiver yang belum diketahui keadaannya, benar-benar
akan mengalami kerusakan.
3.
Sebaiknya
pada saat melepas dan menyumbangkan kabel pada bagian mana pun, matikan
Receiver terlebih dahulu.